Hari ini, tepatnya hari setelah hari mingu kemarin,aku
bangun dengan perasaan seperti biasanya (ingin tidur lagi), tapi sayangnya aku
harus menerima kenyataan bahwa hari ini hari pertama aku sekolah di kampus baru
di awal semester ke 2. aku memeriksa jam, 08.00. astaga! aku akan telat,
cepat-cepat aku bersiap dan berangkat ke kampus baru.
Kalau perhitunganku tepat, maka aku akan telat mungkin
sekitar 5menit, aku bergegas mulai berlari dan BRAK!! Tabrakan pun terjadi,
entah karna aku yang tadi jalan sambil melamun atau gadis yang aku tabrak ini
memang muncul secara tiba-tiba seperti hantu, aku perhatikan tidak ada gang atau
pun jalan kecil disekitar sini
“hati -hati dong kalau jalan” loh, sepertinya aku kenal dengan suranya
Setelah aku perhatikan secara lebih teliti ternyata benar,
dia orang yang kemarin duduk bersamaku dikereta
“maaf-maaf nga sengaja tadi”
Aku cuma bisa meminta maaf sembari membantunya memunguti
bawaanya yang berceceran, setelah itu dia pergi begitu saja tanpa mengucapkan
apa-apa seperti yang sudah-sudah. Yah, satu cerpen dipagi hari ini, aku kembali
memerksa sekitar karna masih penasaran dari mana dia tadi, ternyata ada pintu
sempit yang sepertinya menyatu dengan sebuah toko, ya mungkin tadi dia dari
sana.
Tungu, ada sebuah dompet didepan pintu itu, karna penasaran aku
memungutnya, membukanya lalu mencari kartu ID atau semacamnya. Ada sebuah kartu
mahasiswa yang menunjukan foto yang sepertinya sudah tidak asing bagiku, ah ternyata
dompet itu korban jatuh tertingal sebab tabrakan tadi, dompetnya cewek yang
tadi, dan ternyata namanya, “Dini Kusuma”. Nama yang bagus, pendek, mudah
diingat, dan,, kampusnya sama denganku. Aku kembali melihat sekitar ternyata
dia sudah hilang. HAH?!! Aku hampir lupa sama sekali, aku harus bergegas ke
kampus.
Sesampainya dikampus dan setelah selesai menurus semua,
ternyata dari 3kelas (pagi 08.30, siang13.00, dan malam 17.00) aku terdaftar
dikelas siang, satu lagi kejutan dari kakak ku seperti biasa dan aku tetap saja
percaya, aku tengok jam, masih 09.30, huft masih lama, jadi aku memutuskan
berkeliling sebentar, sekedar untuk memetakan lingkungan dan, mencari lokasi
strategis untuk menangkap sinyal wifi dan internet gratisan dihari-hari
mendatang. Oh iya aku juga harus mencari pemilik dompet yang tadi, tapi
sepertinya masih belum datang, atau mungkin sudah masuk kelas. Enahlah
“HEH LU?!” tiba tiba ada suara yang mengagetkanku
2orang yang sepertinya senior separuh baya (mungkin 25an),
sepertinya salah satu dari mereka yang tadi memangil
“lu anak baru ya?”
“Iya”
“semester berapa?”
“2”
“nah belom ikut ospek kan?”
“Udah kok”
“kapan?”
“Pertama masuk smk, pertama masuk kuliah dulu juga udah
ospek”
“duh, maksut gw ospek dikampus ini, ayo kita ajak keliling”
sambil menepuk kepalanya
“Hmm, oke”
Tak lama kami mulai berkeliling muncul lagi suara yang
sepertinya sudah aku kenal
“woi, kaian mau kemana?” ternyata itu dini
“ah, ada dia lagi,kabur yuk” suara salh satu dari senior itu
mengajak satunya
Akhirnya tingal aku sendiri yang tetap memperhatikan dini
berjalan kearahku
“kamu anak baru ya disini?”
“Iya,” jawabku pelan
“mending kamu jangan main/deket-deket sama mereka”
“emang kenapa?”
“mereka sering ngerjain anak baru disini”
“oh, terus kamu siapa?”
“aku yang ngawasin kalo ada apa-apa dilingkungan kampus
sini”, pantas mereka tadi langsung pergi
“oh iya, ini dompet kamu ya?” kataku sembari mengembalikan
dompet yang tadi kutemukan sebelum terlanjur lupa
“iya, dapet dimana?”
“tadi sekitar tempat kita tabrakan, coba cek dulu, tapi aku
gak ngambil apa-apa loh ya?,,”
“oh, ya udah, makasih ya,”
Lalu dia kembali melangkah pergi begitu saja
“hei” tiba-tiba kata-kata itu muncul begitu saja dari mulutku
“kenapa?”
“eh, nnga, kkamu lagi sibuk nga?”
“nga sih, kenapa?”
“bisa nemenin keliling nga?”
“em, nga usah yah?, lagi males” dia mengatakanya sembari
membuang sedikit senyum dan kembali melangkah pergi begitu saja, “lagi”
Huft, baiklah. Kembali ke jam, jam berapa sekarang? 09.45,
baiklah kalau begitu, aku akan kembali berkeliling seorang diri sampai jam
12.30, kemudian aku duduk menungu didalam kelas.
Menungu dan menungu, 30menit jadi terasa sangat lama
sampai-sampai aku mulai tertidur dan tiba-tiba
“dorr!!!” suara seseorang mengagetkanku dengan sukses
Seorang wanita dengan rambut hitam agak merah disemir
“hai,, anak baru ya?”
“iya,”
“Kenalin, eva,,”
“andi,”
“asli mana?”
“indonesia,, kamu?”
“duh. maksutku kota mana,, kalo aku asli sini”
“oh, kota,”
“iya kota,, kota mana?”
‘emm,.. kota yang terlupa?”
"maksutnya?"
"g ada maksut apa2"
“oh, ya udah, ga apa-apa kalo ga mau jawab.”
“eh, ngomong-ngomong kelas ini isi berapa orang?”
“aslinya sih 30 udah ditambah kamu, tapi biasa yang
masuk 15-20an. Kamu umur berapa?”
“19, knapa?”
“ngak, berarti seumuran sama aku,, eh dosenya dateng tuh”
“lah anak-anak lain mana?”
“inikan masih hari pertama semester, karna biasanya Cuma
perkenalan dosen jadi mereka meliburkan diri, hari ini Cuma kita berdua.
Bertiga dama dosen”
Benar saja, hari ini
memang pak dosen banyak bercerita tentang dirinya, dari 2jam pelajaran 1jam ia
bercerita tetang hidupnya, riwayat pendidikan, umurnya yang belum terlalu tua,
keluarga(aku jadi teringat dengan kakaku lagi), dan setengah jam lain ia
gunakan untuk membahas materi pelajaran yang akan datang, 30menit yang lain
kosong+30menit waktu istirahat sebelum peajaran ke 2
“ke kantin yuk?”
“kenapa?”
“gado-gadonya enak, ayo makan bareng, pelajaran ke 2 juga
masih 1jam lagi,,”
“Oke” aku mengiyakanya
Sesampainya dikantin eva disambut oleh ibu penjaga kantin,
sepertinya mereka sudah kenal lama, eva langsung masuk ke dapur dan meracik
makananya sendiri. sedang aku, ditingal didepan pintu dapur
“masnya mau pesen apa?” tanya ibu kantin
Aku menengok keatas dan memeriksa menu & harga
“gado-gado 1 yang nga pedes”
Ibu kantin menganguk lalu masuk ke dapur, di saat yang sama
eva keluar membawa gado-gado racikanya
“kamu mau coba?”
“nga, tadi udah pesen kok”
“oh,, duluan ya,,”
“iya, eh kamu udah langanan disini?, kok akrab banget sama
yang jaga?”
“hem?, ya iyalah akrab, itu kan ibu aku”
“eh, ibu kamu?”
“iya, ada masaah?”
“nga, nga ada,”
“kalo ada masalah temenan sama anak bu kantin bilang aja,
aku gapapa uda biasa” tiba-tiba mukanya jadi serius
Tepat saat bersamaan seorang mbak-mbak meletakkan pesananku
“eh eva lagi berantem sama pacar nih ye?” kata mbak-mbak itu
“bukan!?” aku dan eva
menyangkal bersamaan, lalu mbak-mbak itu langsung diam pergi dengan agak
berlari
“..., enga, nga ada masalah, emang biasanya ada masalah?”
tanyaku kembali
“ya, kan biasanya ada yang sok ini-itu,,”
“engak, aku nga mikir soal begituan kok, aku juga bukan
siaa-siapa”
“oh,bagus deh. Iya, kamu mau ikut organisasi nga?”
“apaan?”
“ada mapala, komunitas musik, basket, opera, balet, olah
raga,paduan suara, dll,,”
“banyak banget, sepeda ada nga?”
“kalo klub motor nga ada disini”
“ontel?”
“apa?”
“sepeda ontel?”
“ada sih,,”
“ya udah aku daftar sana aja,”
“tapi udah nga keurus, tutup 3bulan lalu, he he”
“astaga, emang nga ada orang yang pake sepeda?”
“banyak lah, tapi biasanya ikut komnitas luar kampus, yang
dalem kampus sepi”
“oh pantes sampe tutup”
“iya,,”
Setelah berbincang sangat lama rasanya, tapi ternyata Cuma
45menit waktu yang kami lalui, waktunya kembali ke kelas lalu pulang(pikirku),
tapi ternyata ada kejutan yang disiapkan dunia ini untukku, lagi.
Eva mengajakku berkeliling kota, katanya mumpung ada temen
baru dan hari masih sore udah lama ngak jalan-jalan karna ngak ada temen
prediksi bahwa aku juga ngak ada kerjaan lagi nga ada urusan dan berbagai
alasan lain dan, karna pelajaran ke2 untuk hari ini hanya diisi 30menit lalu
pulang sekarang mash jam 16.00. baik, akhirnya aku bersedia menemaninya
Hal yang aku pikirkan adalah dia ingin ditemani jalan-jalan
ke mall, tapi ternyata dia mengajakku ke taman kota. hal yang akhirnya mengubah
pikiranku tentangnya, dari awalnya aku pikir dia adalah sosok remaja kota gaul
seperti yang biasa aku bayangkan menjadi sosok remaja yang natural dan dekat
dengan keluarga, apa lagi saat dikantin tadi sore. Ya kata-kata “jangan menilai
buku dari sampulnya” memang benar adanya, atau memang aku yang tidak pandai
membaca sampul?, ah sudahlah.
Dia berjalan meningalkanku yang duduk masih memikirkanya,
tiba-tiba, jepret!.dia mengambil fotoku dengan ponselnya
“eh, jangan foto sembarangan dong,” aku berkata agak
berteriak sedikit
“Cuma buat kenang-kenangan kok, santai aja kali. Te men ba ru
ku,,”dia mengatakanya sambil tersenyum sedikit, lalu kembali mengambil gambar
sekitar.
satu-dua-tiga kali tampak lampu flashnya menyala, dia asik
mengambil gambar sambil mengitari taman, meningalkanku seperti obat nyamuk
bakar. lalu setelah puas dia duduk disampingku
“kamu hobi foto?” tanya ku
“nga juga sih, Cuma hobi nyimpen kenangan aja, salah satunya
ya pake foto gini”
“oh gitu”
“yuk pergi?,”
“kemana lagi?”
“udah ikut aja,,”
Dia menarik lengan bajuku dan membawaku menyusuri pingiran
jalan. mall, kali, sungai, lampu merah, jembatan, semua kami lewati begitu saja
sampai akhirnya kami berhenti disebuah gang kecil
“nah, ini rmahku,,” ia menunjuk sebuah rumah penuh pot bunga
dihalaman
“ayo masuk,,”
Belum sempat menolak ataupun mengiyakan aku langsung ditarik
ke dalam rumahnya
“kamu duduk dulu deh aku mau kedalem dulu,,”
Tidak lama dia keluar lagi membawa 2gelas es teh
“nih minum”
“makasih”
“sama-sama,, makasih juga kamu udah mau nemenin aku
jalan-jalan tadi”
“iya, eh ngomong-ngomong keluarga kamu yang lain mana, kok
dari tadi sepi?”
“ayah kerja ditoko, berangkat jam 12 pulang jam 9, kalo ibu
kamu tau sendiri jaga kantin dari 10pagi sampai 8malem”
“terus saudara?”
“aku anak ke 2, kakak aku uda nikah sekarang rumah sendiri”
“oh”
“kamu kalo nga ada kerjaan atau nyari aku main aja ke sini kan Cuma 100meter dari
kampus, atau kekantin,, sekalian memenin aku, ya?”
“ok, eh Cuma 100meter?”
“iya, kamu nga sadar kalo kita tadi Cuma muter trus balik
ngelewatin kampus?”
“nga,”
“astaga, jangan-jangan kalo nanti pulang sendiri kamu nyasar
lagi?”
“mungkin,”
“ya udah nanti kalo pulang aku anterin, masih inget alamat
rumah kan?”
“kalo alamat nga tau, tapi kalo jalanya dari kampus inget”
“astaga,”
“ya udah, tolong anterin sekarang ya?, udah malem juga”
“iya deh kalo gitu”
Jam 8malam, aku pulang ditemani eva dibonceng sepedanya,
sesampainya dikosku dia langsung pamit pulang.
Ya, itulah hari ini.aku mendadak seperti punya teman dekat,
entah ini akan berlanjut terus atau hanya teman sebentar saja, dunia yang penuh
kejutan ini hampir sealu bisa mengejutkanku dengan keadaan yang terbalik dari
pikiranku, entah bagaimana keadaan besok tapi sekarang waktunya istirahat,.